Di tengah perkembangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang direncanakan selesai pada 2025, permintaan pipa baja untuk konstruksi diperkirakan akan meningkat. Pembangunan infrastruktur minyak dan gas juga akan meningkatkan permintaan pipa baja. 

Hal-hal tersebut mendorong perusahaan pipa baja di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan membangun pabrik. Kami melihat Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) merupakan salah satu perusahaan pipa baja yang diuntungkan. 


Setelah beroperasi selama lebih dari 40 tahun, ISSP telah menjadi produsen pipa baja terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar domestik sebesar 30% (per akhir 2013). Perseroan memproduksi berbagai pipa baja/tabung baja dan produk terkait lainnya. 

Terdapat dua merek utama yang diproduksi oleh ISSP, yaitu Spindo untuk pipa karbon dan Tetsura untuk pipa stainless. Semua pipa tersebut diproduksi untuk memenuhi permintaan dari industri konstruksi, infrastruktur, utilitas, minyak & gas, furnitur, dan otomotif. 

Ke depan, kami melihat kapasitas produksi dan kinerja keuangan ISSP akan meningkat setelah ISSP menyelesaikan fasilitas produksi di Gresik (Jawa Timur) di tahun 2016. Fasilitas produksi ini ditujukan untuk memasok permintaan dari industri minyak&gas. Perseroan bertujuan untuk menggandakan kapasitas produksinya di tahun 2016. 

Kami juga melihat adanya peningkatan permintaan pipa otomotif dari produsen otomotif yang menghasilkan sepeda motor atau mobil di Indonesia. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kontribusi pendapatan dari segmen otomotif. Risiko yang terkait dengan ISSP adalah perubahan harga baja dan valuta asing yang berpotensi menggerus marjin perseroan. Pada tahun 2013, kontribusi pendapatan perseroan terdiri dari konstruksi, infrastruktur & utilitas (62%), minyak & gas (18%), otomotif (13%), dan furnitur (7%). 

Saat ini, ISSP diperdagangkan pada trailing P/E sebesar 10,8x dan trailing P/B sebesar 1,0x, relatif lebih rendah dari rata-rata trailing P/E dan P/B perusahaan konstruksi lainnya (22,3x dan 4,3x). Return on Equity (ROE) perseroan tercatat sekitar 10-20% selama 3 tahun terakhir. Kami menyarankan investor untuk melihat ISSP jika tertarik dengan perusahaan pipa baja di Indonesia. 

Sumber: Embun Pagi, Research Team PT. Daewoo Securities. 
Gambar dari Google.



Posting Komentar

 
Top