Indonesia mempunyai prospek yang baik untuk produsen ban karena lebih dari 1 juta mobil dan 7 juta motor baru setiap tahunnya yang ditambahkan kepada 86 juta populasi motor dan 18 juta populasi mobil. 

Walaupun demikian, penjualan ekspor yang mencapai 64%, masih menjadi penopang penjualan produsen ban mobil. Berdasarkan data dari APBI (Asosiasi Produsen Ban Indonesia), selama tahun 2010 sampai 2012, pasar ban pengganti (replacement) dan OEM  bertumbuh masing-masing 6.7% dan 17.7% pertahun, hal ini mengimbangi penurunan 4.3% penjualan ekspor. Pada tahun 2012, penjualan ban mobil mencapai 49.8 juta. 

PT. Gajah Tunggal (GJTL) merupakan salah satu produsen ban terbesar di Indonesia dengan penjualan produk yang terdiri dari Ban Radial (40%), Ban Bias yang cocok untuk jalan kurang baik (31%), Ban Motor (23%) serta bahan mentah untuk membuat ban seperti Benang Ban (2%) and Karet Sintetis (4%).  
 
Sebagian besar produknya di jual ke pasar replacement (48%), eksport (37%) dan OEM (15%). Di pasar OEM perusahaan menjadi supplier ban untuk berbagai perusahaan otomotif untuk 1) berbagai model mobil perusahaan tersebut seperti Daihatsu Xenia dan Ayla; Suzuki Ertiga dan Karimun wagon; Chevrolet Spin; Honda Mobilio; Toyota Avanza dan Ayla, Proton Exora dan Subprima.  2) berbagai merek motor seperti Yamaha, Honda, Suzuki dan Kawasaki. 

Dipasar ekspor perusahaan menjual produknya ke Amerika (50%); Eropa (14%); Timur Tengah (15%); Asia (14%) dan lainnya (7%). Perseroan juga mempunyai pangsa pasar yang besar di  Sri Lanka (24%); Yaman (lebih dari 25%) dan Filipina (21%). 
 
Di pasar Replacement, perseroan merupakan pemimpin ban motor dengan pangsa pasar 50% dan pangsa pasar ban mobil lebih dari 20%. 

Walaupun posisi perusahaan kuat dalam hal pangsa pasar namun tidak membuat kinerjanya kuat dikarenakan kinerja perseroan dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiaj 1) sebagian besar hutang perusahaan dalam dolar 2) sebagian besar biaya produksi perusahaan juga mamakai acuan dollar. Sementara hanya 38% dari penjualannya dalam dollar. 

Kami berpikir harga saat ini telah mencerminkan kinerja yang lemah dikarenakan depresiasi rupiah namun harga saat ini cukup menarik mengingat merefleksikan 6.3 X PE2015 dan 0.70 PB2015. 

Berdasarkan konsesus analis Bloomberg, 4 analis merekomendasikan beli, 1 tahan and 1 jual dengan target harga rata-rata 1920. 


Sumber: Embun Pagi, Research Team PT. Daewoo Securities 






Posting Komentar

 
Top