Sekitar satu dekade yang lalu, rata-rata orang Indonesia hanya mempunyai satu gadget (HP). Dan mereka akan memilih HP yang kecil sehingga mudah dimasukan ke saku. Namun kini telah menjadi umum bila seseorang mempunyai lebih dari satu gadget, sebagian memiliki gadget berukuran besar dikarenakan tidak dapat dimasukan ke saku mereka akan memegangnya atau menaruh di tas khusus gadget. Hal ini sajalan dengan data Gfk Asia, pada kuartal pertama di tahun 2014 ini telah terjual 7,3 juta unit smarphone di Indonesia, angka ini meningkat 68% yoy. 

Perusahaan yang diuntungkan dengan trend ini adalah Tiphone Mobile Indonesia (TELE IJ), sebagian besar pendapatan TELE pada semester pertama 2014 ini berasal dari Voucher pulsa dan kartu perdana (61,6%) dan penjualan telepon selular (38,4%). 

Penjualan perseroan dari voucher pulsa selama tiga tahun terakhir bertumbuh secara majemuk 16% sementara penjualan telepon selular meningkat 54% sehingga kontribusi voucher pulsa terhadap total penjualan menurun dari 87% pada akhir tahun 2011 menjadi 79% pada 2013. Perseroan merupakan distributor kartu perdana dan voucher pulsa dari Telkom group (telkomsel dan Telkom flexi) dan XL axiata. Perseroan merupakan distributor sejumlah ponsel ternama yakni Samsung, LG, HTC serta apple. 

Perseroan melalui anak usahanya Telesindo memiliki outlet yang menjual telepon selular dan voucher pulsa langung ke konsumen. Telesindo telah mempunyai 200 outlet pada akhir tahun 2013, pada tahun ini perseroan menargetkan 1000 outlet. Untuk memperkuat posisi perseroan sebagai distributor kartu perdana dan voucher pulsa Telkom group, pada bulan September, perseroan mengeluarkan saham baru dan menjualnya kepada PT. Pins Indonesia (Telkom group), sehingga PINS akan memiliki total 25% saham perseroan. 

Kami melihat kekuatan perseroan adalah bisnis voucher pulsa, dan bisnis ini relative stabil. Pada saat ini perseroan diperdagangkan pada forward P/E 13,3x dan trailing P/B 3,3x dengan forward ROE 23%, lebih mahal dibanding dengan industri yakni forward P/E 11,5x dan trailing P/B 1,9x dengan forward ROE 17%. 

Sumber: Embun Pagi, Research Team PT. Daewoo Securities Indonesia 
Gambar: Hasil pencarian Google




Posting Komentar

 
Top