Jumat kemarin kami bertemu seorang trader kawakan dengan pengalaman bertahun-tahun. Sebut saja namanya Pak Yan.

Pak Yan menceritakan bahwa strategi trading yang digunakannya saat ini sangat sederhana, yaitu beli ketika harga saham telah terkonfirmasi breakout terhadap trendline resistance pada weekly chart. Menurutnya, caranya itu tidak hanya sederhana dan juga "santai", karena tidak perlu lelah memperhatikan chart sepanjang hari, namun terbukti efektif baginya. 



Pak Yan bertutur: 

"Menurut saya sekarang, how to buy lebih penting ketimbang how to sell. Saya beli hanya ketika harga pada weekly chart sudah terkonfirmasi breakout terhadap trendline resistance. Jadi hari Jumat merupakan hari yang sangat krusial karena ia merupakan hari penutupan weekly chart yang menentukan breakout tersebut confirmed atau tidak." 

"Setelah memastikan breakout itu valid pada hari Jumat, maka saya akan membeli saham tersebut pada minggu depan. Kapan saya beli? Saya beli justru ketika candle hari itu sedang merah, bukan hijau, yaitu dengan memprediksi kisaran support-nya." 

"Lalu bagaimana exit strategy-nya? Berbeda dengan pembelian yang menggunakan weekly chart, maka untuk penjualan saya menggunakan daily chart; baik untuk posisi untung maupun rugi, dengan memperhitungkan kisaran resistance dan support." 

"Contohnya bagaimana? Misalnya, coba perhatikan saham BRPT untuk trading minggu depan, mulai Senin, 13 Agustus 2018. BRPT untuk saat ini (10 Agustus 2018) sudah memenuhi kriteria yang tadi disebutkan di atas." 

Demikian hasil perbincangan dengan Pak Yan. Semoga bermanfaat. 

*Chart saham BRPT dapat dilihat di bawah.  









Posting Komentar

 
Top