Sesuai
dengan jadwal PT Blue Bird, operator dan pemilik taksi terbesar di
Indonesia, akan mencatatkan sahamnya pada tanggal 3 November 2014.
Perseroan menawarkan 531,4 juta lembar saham setara dengan 20% dengan
kisaran harga 7200 –9300 per saham dengan target perolehan dana IDR 4.94
tn yang kemudian direvisi menjadi 376.5 juta lembar (14.2%) dengan harga
6.500/saham dan target peroleh dana 2.4 t.n
Penciutan (downsize) dan
penurunan harga penawaran menunjukan mahalnya valuasi perseroan
sebelumnya. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah dengan harga yang
ditawarkan sekarang cukup menarik? Untuk menjawab hal tersebut kami
memberikan perbandingan dengan Ekspress Transindo (TAXI), perusahaan
taxi dengan penguasaan pasar nomor dua, lihat chart dibawah.
Blue
Bird ditawarkan pada PE yang relative lebih tinggi dibanding TAXI IJ
namun hal ini wajar 1) imbal hasil ekuitas BB yang lebih besar 2)
Pemimpin pasar dengan pangsa pasar yang jauh berbeda dibanding TAXI IJ
3) Market Caps yang jauh lebih besar.
Namun
demikian kami melihat sentiment investor terhadap BB dapat mengangkat
harga saham TAXI. Apalagi pertumbuhan penumpang cukup tinggi yakni 12.3%
pada periode 2007 dan 2011, dan diperkirakan pada 5 tahun mendatang
pertumbuhan jumlah penumpang akan lebih tinggi. Terlebih tingkat
penetrasi taxi yang diukur dengan jumlah taksi per 1000 orang, dengan
barometer Jakarta, masih rendah dibanding dengan kota besar lain yakni
1.4 dibanding Hongkong (2.5); Singapore (5.3) dan Bangkok (10.2).
Sumber: Embun Pagi, Research Team PT. Daewoo Securities
Posting Komentar